Depok|Sketsa-online.com – Sekretaris Komisi D DPRD Kota Depok, Siswanto, menegaskan komitmennya untuk mengawal program Pembimbing Rohani (Bimroh) agar penyaluran insentif bagi para guru ngaji tepat sasaran. Hal itu disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Komisi (Soskom) yang digelarnya di RT 07 RW 01, Kelurahan Serua, Kecamatan Bojongsari pada Sabtu (01/11).
Dalam kegiatan yang dihadiri warga, tokoh masyarakat, dan para guru ngaji tersebut, Siswanto menyampaikan bahwa program Bimroh menjadi perhatian serius pihaknya. Menurutnya, masih banyak guru ngaji yang belum menerima insentif dari Pemerintah Kota Depok.
“Banyak masyarakat, khususnya guru ngaji di Bojongsari, yang mengaku belum pernah mendapatkan insentif Bimroh,” ungkap Siswanto.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menilai, pemberian insentif bukan sekadar bantuan finansial, melainkan bentuk penghargaan terhadap perjuangan para guru ngaji dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat.
“Para guru ngaji sebenarnya tidak menuntut materi. Mereka hanya berharap keberkahan. Namun bila diberi insentif oleh pemerintah, tentu mereka akan lebih bersemangat,” tuturnya.
Siswanto menyebut, fokus pengawasan program Bimroh sejalan dengan arahan Wali Kota Depok, Supian Suri, yang menekankan pentingnya pemberantasan buta huruf Hijaiyah di kalangan anak-anak.
“Ini sejalan dengan arahan Wali Kota Depok untuk memperkuat pendidikan rohani sejak dini. Salah satunya melalui peran guru Lekar, yaitu guru yang mengajarkan huruf Hijaiyah kepada anak-anak,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ia juga menyinggung data dari Kementerian Agama yang menunjukkan bahwa dari sekitar 34.000 lulusan SD di Kota Depok, 20 persen di antaranya belum bisa membaca Al-Qur’an.
“Kondisi ini perlu menjadi perhatian bersama. Salah satu faktor yang memengaruhi adalah motivasi guru ngaji. Dengan adanya insentif yang adil dan tepat sasaran, semangat mereka tentu akan meningkat,” tambahnya.
Siswanto menegaskan, pihaknya akan melakukan pengawasan serius terhadap pelaksanaan program Bimroh, agar tidak ada penyimpangan atau ketimpangan dalam penyalurannya.
“Kami akan kawal agar insentif Bimroh benar-benar diterima oleh para guru ngaji yang berhak. Harapannya, cita-cita Wali Kota memberantas buta aksara huruf Hijaiyah bisa segera terwujud,” tutupnya. (el’s)
